Rabu, 28 Juli 2021

Mujitsu no Tsumi de Ichizoku Bab 7

Bab 7 Klan yang Mengancam

 

‘Merasakan penderitaan bahkan setelah kematian.’

Ekspresi para bangsawan membeku setelah mendengar Emilia. Apa yang dikatakan Emilia sebenarnya sudah diperlihatkan kepada penonton di lapangan eksekusi, tapi perkataan Emilia mengingatkan mereka akan kengerian itu.

“Nah, salah satu dalang telah ditangani, Baginda berapa lama kau akan tetap linglung?”

Altonius menatap Emilia dengan tatapan kosong.

“Kenapa kau tidak lari dan membarikade dirimu di Istana Kekaisaran?”

“Apa?”

“Kenapa menurutmu kami belum menginvasi Istana Kekaisaran?”

Altonius dibungkam oleh kata-kata Emilia.

“Fuhaha, orang ini memang bodoh juga.”

Semua orang terkejut dengan penghinaan yang dirasakan Ortho pada Altonius. Altonius mengalihkan pandangannya ke arah Ortho, tapi tatapan itu tidak memiliki kekuatan lagi.

“Kami menyuruhmu duduk dan menonton. Kau hanya perlu gemetar jauh di dalam istana dan menunggu giliranmu.”

Ortho lalu mengalihkan pandangannya ke arah para bangsawan.

“Kalian juga. Jangan khawatir. Bukan cuma kalian, tetapi orang-orang di wilayah kalian akan diinjak-injak seperti kami. Orang-orang dari klan kalian dan pengikut kalian, semua akan dibantai.”

Kengerian dalam kata-kata Ortho tak terlukiskan. Tapi, itu adalah kata-kata yang pernah mereka katakan kepada keluarga Salbuveir.

“Ayah, ayo tinggalkan tempat ini. Aku tidak tahan melihat orang-orang ini lagi, dan kita tidak akan bisa bertindak kalau kita tetap di sini.”

“Tentu. Mereka lemah.”

Para bangsawan gemetar di bawah pandangan Ortho yang mencibir.

“Ah, benar. Melukai diri sendiri tidak ada gunanya. Kau akan berubah jadi mayat hidup saat kalian mati, sama seperti orang bodoh di sini.”

Warna keputusasaan yang melayang di wajah para bangsawan menjadi lebih gelap dengan perkataan Ortho. Sangat mudah untuk membayangkan bahwa kata keputusasaan pun tidak cukup untuk menggambarkan neraka yang asli yang dimiliki para bangsawan.

“Baiklah, mari kita bertemu lagi, semuanya.”

“Banyak dari kalian telah kehilangan keluarga kalian, aku berbelasungkawa.”

Ortho dan Kulm menyeringai pada ucapan sarkastik Elsapia dan Emilia. Keluarga Salbuveir lantas melompat dari kursi kehormatan.

Keluarga Salbuveir lalu terlihat berjalan melewati mayat-mayat itu. Kepergian mereka seperti para raja kematian.

Begitu keluarga Salbuveir benar-benar tidak terlihat, para bangsawan menghela napas panjang. Mereka mengerti bahwa situasi mereka tidak berubah menjadi lebih baik. Tapi, para bangsawan bersyukur kepada Tuhan karena menyelamatkan hidup mereka untuk saat ini.

Para bangsawan di kursi kehormatan lantas mengarahkan pandangan mereka ke arah Ibukota Kekaisaran yang diselimuti api yang terus menyebar.

Api telah menyebar ke dua pertiga kota, jelas menunjukkan kekerasan keluarga Salbuveir.

“Bagaimana ini terjadi…”

“Negara ini berakhir…”

Kata-kata para bangsawan benar-benar kehilangan harapan.

“Semuanya salah orang ini!!”

Salah satu bangsawan berteriak. Apa yang dia lihat adalah Altos, yang sudah berubah menjadi mayat hidup. Dia mulai menuduh Altos, yang ditinggalkan oleh kelompok Emilia.

“Betul!! Ini semua terjadi karena perselingkuhannya!!”

Sisa bangsawan segera pergi bersamanya. Tatapan yang berkumpul pada Altos dengan cepat meningkat.

“Dan gadis ini juga!!”

“Orang-orang ini juga !!”

Tombak para bangsawan kemudian berbalik ke arah rombongan Altos dan Linea. Bahkan, mereka hanya melampiaskan amarah mereka. Pemicunya memang pembatalan pertunangan Altos dengan Emilia, tapi para bangsawan menggunakannya untuk menghancurkan keluarga Salbuveir. Perasaan mereka menjadi korban buruk rupa untuk disaksikan.

“O, oi . Itu…”

Ketika para bangsawan akan meledak, seseorang tertentu muncul di kursi kehormatan. Setiap orang yang hadir mengalihkan pandangan mereka ke tempat yang ditunjuk oleh para bangsawan.

“Lord Armes…”

“Hii!!”

“Waah!!”

Ketika kemunculan orang di kursi kehormatan terlihat, para bangsawan mengeluarkan suara mereka dalam ketakutan.

Itu adalah salah satu bangsawan yang dilemparkan dari kursi kehormatan oleh Kulm. Wajah bangsawannya hancur, tengkoraknya terbuka dan bagian dalamnya tumpah. Itu adalah wajah yang tampak mengerikan yang membuatmu ingin mengalihkan pandanganmu.

(Apa yang masih kaulakukan di sini? Cepat ke Istana Kekaisaran.)

Suara Kulm keluar dari mulut Armes.

(Aku akan membuatnya sedikit lebih mudah bagi kalian untuk pergi.)

Mayat Armes berubah menjadi kesatria kematian tepat di depan mata para bangsawan. Gigi mereka mulai berderak ketika mereka menyadari bahwa mayat itu berubah menjadi salah satu mayat hidup yang melenyapkan para kesatria sebelumnya.

(Guoooooorgh!)

Ketika kesatria kematian meraung, beberapa bangsawan yang lebih lemah jatuh. Tapi, beberapa dari mereka yang merasakan bahaya bagi kehidupan mereka bergegas menuju pintu keluar. Kursi kehormatan sekali lagi jatuh ke dalam kekacauan.


0 Comments:

Posting Komentar

Followers